.png)
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NPK MAJEMUK
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit pada pemberian NPK majemuk. Untuk memperoleh takaran pupuk NPK majemuk yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Waktu pelaksanaannya pada bulan November 2017 sampai Januari 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial yang terdiri dari lima perlakuan yang diulang sebanyak empat kali, sehingga didapat 20 unit satuan percobaan, setiap unit ada 5 tanaman sebagai tanaman contoh. N1 = 0% NPK, N2 = 25% NPK, N3 = 50% NPK, N4 = 75% NPK dan N5 = 100% NPK. Peubah yang diamati yaitu tinggi tanaman, waktu berbunga, berat kering tajuk, berat kering akar, jumlah buah dan berat buah. Berdasarkan hasil penelitian respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit terhadap pemberian pupuk NPK majemuk, maka dapat disimpulkan bahwa : Pemberian pupuk NPK majemuk berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Takaran 75% NPK majemuk merupakan perlakuan yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit.
References
Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura. 2015. Produksi cabe rawit. http://www.pertanian.go.id/Data5tahun/HortiASEM2015/Produksi %20Cabai%20Rawit. pdf. (diakses 18 Juli 2017).
Bustami. 2012. Respon tanaman kedelai terhadap pemupukan fosfor dan kompos jerami pada tanah ultisol. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia Vol 4. No. 2.
Hariyati. 2013. Pupuk. blogspot.co.id/2013/ 02/jenis-jenis-pupuk. html?m=1. (diakses 18 Juli 2017).
Hartatik, W. 2015. Peranan pupuk organik dalam peningkatan produktivitas tanah dan tanaman. https://media.neliti.com/media/publications/140352-ID-peranan-pupuk-organik-dalam-peningkatan.pdf.
Kresnatita, S. 2013. Pengaruh rabuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Indonesian Green Teknology Journal. E-ISSN 2338-1787.
Kriswantoro, H. 2016. Pemberian pupuk organik dan pupuk NPK pada tanaman jagung manis. Klorofil.IX-1: 1-6.
Marlina, N. Gofar, N dan Halim, A. 2015. Aplikasi jenis pupuk anorganik dosis rendah pada tanaman padi di tanah pasang surut. Prosiding Seminar Nasional Lahan Supoptimal.
Nugraha. 2013. Analisis Sifat Fisik, Kimia Dan Kesuburan Tanah Pada Lokasi Rencana Hutan Tanaman Industri PT. Prima Multi Buwana. Jurnal Hutan Tropis Borneo. Vol. 10 No. 27.
Racmah, M. 2015. Epidemiologi beberapa penyakit penting pada tanaman cabai. Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Saraswati, G.A.K. 2012. Karakter morfologi tanaman cabai rawit yang dipengaruhi sodium azida pada fase generatif generasi M1. Jurnal Biologi XVI (1): 23-26.
Sari, D. N, Kurniasih, S dan Rostikawati, R.T. 2012. Pengaruh pemberian mikroorganisme lokal (MOL) bonggol pisang nangka terhadap produksi rosella (Hibiscus sabdariffa). Program Studi Pendidikan Biologi. Skripsi (Jurnal) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pakuan Bogor, Bogor.
Silvia, M. Susanti, H dan Samharinto. 2016. Produksi tanaman cabai rawit ditanah ultisol menggunakan bokashi sampah rumah tangga dan pupuk NPK. Enviro Scienteae Vol 12 No 1.
Solikin. 2013. Aplikasi jenis pupuk anorganik dosis rendah pada tanaman padi di tanah pasang surut. Prosiding Seminar Nasional Lahan Supoptimal. http://pur-plso.unsri.ac.id /userfiles/7_%20NENI%20MARLINA(1).pdf. (diakses 18 Juli 2018).
Suwandi. 2015. Kebutuhan unsur hara pada tanaman. http://www.tipsberkebun. com/kebut uhan-unsur-hara-pada-tanaman.html. (diakses 17 Juli 2018).
Tabri, F. 2010. Pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida dan komposit pada tanah. ISSN: 978-979-8940-29-3.
Toruan, S.M. Mukarlina dan Lovadi, I. 2015. Pertumbuhan bayam kuning dengan pemberian pupuk organik cair tumbuhan paku. Protobiont Vol 4 (1).
