Pembelajaran Bahasa (Indonesia) sebagai Sarana Pengembangan Karakter Bangsa

  • STKIP Muhammadiyah Kotabumi
Keywords: pembelajaran bahasa (Indonesia), pengembangan karakter

Abstract

Tujuan pendidikan nasional tersebut mengamanatkan pentingnya pengembangan karakter melalui dunia pendidikan (persekolahan). Pengembangan karakter lebih berkaitan dengan optimalisasi fungsi otak kanan. Akan tetapi, pada kenyataannya mata pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan karakter pun (seperti agama, dan kewarganegaraan) pada praktiknya lebih menekankan pada aspek otak kiri (hafalan, atau hanya sekadar “tahu”). Sebagai bangsa yang beradab dan berbudaya, situasi semacam itu jelas amat tidak menguntungkan bagi masa depan bangsa, khususnya dalam melahirkan generasi masa depan yang cerdas, baik secara intelektual, emosional, spiritual, maupun sosial. Dalam konteks demikian, perlu ada upaya serius dari segenap komponen bangsa untuk mem­bangun “kesadaran kolektif” demi mengembalikan karakter bangsa yang hilang. Kare­na memang penyebab dari krisis multidimensi yang melanda negeri ini adalah masalah karakter bangsa yang hilang; bukan masalah kecerdasan intelektual dari anak bangsa ini. Dunia pendidikan sudah semestinya mengambil peran strategis ini untuk me­ngembali­kan anak-anak bangsa ke fitrahnya dengan mengenali diri sendiri dan me­nemu­kan kembali jati dirinya yang berarti membangun karakter diri dan secara ber­sama-sama membangun karakter bangsa sehingga dapat dibangkitkan kembali jati diri dan harga diri bangsa. Mengutip kata bijak when character is lost, everything is lost ‘Bangsa/pribadi yang kehilangan karakter akan terhapus dari muka bumi’.

Published
2015-01-01